Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat malam pembaca Learnings Blogs, terima kasih masih setia mengunjungi blog kecil ini, saya akan selalu berdoa semoga para pembaca selalu di berikan kesehatan, sehingga bisa terus belajar dan membaca postingan di blog ini.
Malam ini saya ingin membagikan lagi materi yang masih seputar Filsafat Pendidikan Matematika, yakni dengan judul "Pembenaran Pendidikan Matematika", langsung saja para pembaca semua bisa membacanya di bawah ini.
A.
Definisi Pembenaran Pendidikan
Matematika
Dalam kamus umum bahasa
Indonesia menurut Purwadarminta ditemukan arti pembenaran diantaranya yaitu
keadaan sesuatu yang benar, dan sungguh-sungguh ada. Pembenaran adalah kenyataan yang
benar-benar terjadi. Pernyataan ini pasti, dan tidak dapat dipungkiri lagi.
Pembenaran ialah persesuaian antara pengetahuan dan obyeknya. Pengetahuan yang
benar adalah pengetahuan yang sesuai dengan obyeknya.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Matematika
berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika
lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari
hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena
pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.
B.
Cara Menemukan Kebenaran
Cara-cara
untuk menemukan pembenaran sebagai mana diuraikan oleh Hartono Kasmadi,
dkk.,(1990) sebagai berikut:
·
Penemuan pembenaran
secara kebetulan yaitu penemuan yang berlangsung tanpa disengaja.
·
Penemuan pembenaran coba
dan ralat, penemuan ini terjadi tanpa ada kepastian akan berhasil atau tidak
berhasil kebenaran yang dicari.
·
Penemuan pembenaran secara
spekulatif yaitu memilih salah satu
alternatif pemecahan, sekali pun tidak yakin benar mengenai keberhasilannya.
·
Penemuan pembenaran lewat
cara berfikir kritis dan rasional yaitu berusaha menganalisisnya berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki untuk sampai pada pemecahan yang tepat.
·
Penemuan pembenaran
melalui penelitian ilmiah yaitu cara
mencari pembenaran yang dilakukan dengan penelitian. Penelitian adalah
penyaluran hasrat ingin tahu pada manusia dalam taraf keilmuan
C.
Teori
Kebenaran Matematika
Teori kebenaran selalu parallel dengan teori
pengetahuan-pengetahuan yang dibangunnya.Teori-teori kebenaran yang telah
berkembang itu antara lain adalah
v Teori kebenaran korespondensi, teori ini dikenal
sebagai salah satu teori kebenaran tradisional atau teori yang berpaling tua.
Teori ini berpandangan bahwa suatu proposisi bernilai benar apabila saling
bersesuaian dengan dunia kenyataan. Kebenaran demikian dapat dibuktikan secara
langsung pada dunia kenyataan.
v Teori kebenaran koherensi, pembuktian teori
kebenaran koherensi dapat melalui fakta sejarah apabila merupakan proposisi
sejarah, atau memakai logika apabila merupakan pernyataan yang bersifat logis.
v Teori kebenaran pragmatis yaitu bahwa teori
kebenaran pragmatis ini juga disebut dengan kebenaran Inherensi (Inheren Theory
of Truth). Kebenaran ini berpandangan bahwa suatu proposisi bernilai benar
apabila mempunyai konsekuensi yang dapat dipergunakan atau bermanfaat.
v Toeri kebenaran sintaksis yaitu pernyataan
memiliki nilai benar apabila pernyataan itu mengikuti aturan-aturan sintaksis
yang baku. Teori ini berkembang diantara filososf analisis bahasa, terutama
yang begitu ketat terhadap pemakaian gramatika.
v Teori kebenaran semantik, teori ini mempunyai
tugas untuk menguak kesalahan dari proposisi dalam referensinya
v Teori kebenaran non-deskripsi, yaitu pengetahuan
dalam teori kebenaran non-deskripsi akan memiliki nilai benar sejauh pernyataan
itu memiliki fungsi yang amat praktis dalam kehidupan sehari-hari.
v Teori kebenaran logik yang berlebihan, bahwa
problem kebenaran hanya merupakan kekacauan bahasa saja dan hal ini akibatnya
merupakan suatu pemborosan, karena pada dasarnya apa “pernyataan” yang hendak
dibuktikan kebenarannya memiliki derajat logic yang sama, yang masing-masing
saling melingkupinya.
D.
Pembenaran Pendidikan
Matematika
Ø Matematika
adalah Ilmu Deduktif
Matematika
dikenal sebagai ilmu deduktif, karena proses
mencari kebenaran (generalisasi) dalam matematika berbeda dengan ilmu
lain, metode pencarian kebenaran yang dipakai adalah metode deduktif, tidak
dapat dengan cara induktif. Dalam matematika suatu generalisasi dari sifat,
teori atau dalil itu dapat diterima kebenarannya sesudah dibuktikan secara
deduktif. Contohnya : Bilangan ganjil ditambah bilangan ganjil sama dengan
bilangan genap.
Ø Matematika
adalah Ilmu Terstruktur
Matematika merupakan ilmu
terstruktur yang terorganisasikan.Hal ini karena matematika dimulai dari unsur
yang tidak didefinisikan, kemudian unsur yang didefinisikan ke aksioma/postulat
dan akhirnya pada teorema. Contohnya : seorang siswa yang akan mempelajari
sebuah volume kerucut haruslah mempelajari mulai dari lingkaran, luas
lingkaran, bangun ruang dan akhirnya volume kerucut.
Ada
3 struktur matematika yaitu :
a)
Unsur-unsur yang tidak
didefinisikan
Misal
: titik, garis, lengkungan, bidang, bilangan.Unsur-unsur ini ada, tetapi kita
tidak dapat mendefinisikannya.
b)
Unsur-unsur yang
didefinisikan
Misal
: sudut, persegi panjang, segitiga, balok, lengkungan tertutup sederhana,
bilangan ganjil, pecahan desimal, FPB dan KPK.
c)
Aksioma dan postulat
Dari
unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan unsur-unsur yang didefinisikan dapat
dibuat asumsi-asumsi yang dikenal dengan aksioma atau postulat.
Ø Matematika
adalah Ilmu Tentang Pola dan Hubungan
Matematika
disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada matematika sering dicari
keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep
tertentu atau model yang merupakan representasinya untuk membuat generalisasi.
Misal : Jumlah a bilangan ganjil selamanya sama dengan a2.
Ø Matematika
adalah Bahasa Simbol
Matematika yang terdiri
dari simbol-simbol yang sangat padat arti dan bersifat. Misal : = 3 , 3 + 5 = 8, 3 ! = 1 x 2 x 3
Ø Matematika
sebagai Ratu dan Pelayan Ilmu
Matematika sebagai ratu
dan pelayan ilmu artinya matematika diperlukan ilmu yang lain. Contoh : cabang-cabang
dari Fisika dan Kimia (Modern) ditemukan dan dikembangkan melaui konsep
kalkulus. Teori Mendel dalam Biologi melalui konsep probabilitas.
E.
Pandangan Terhadap
Pembenaran Matematika
Matematika dipandang
sebagai Science of truth (Kebenaran
Ilmu). Ukuran kebenaran ilmu adalah rasionalisme dan empirisme sehingga
kebenaran ilmu bersifat empiris dan rasional. Dalam pembelajaran matematika
tidak penting adanya suatu pengalaman, yang terpenting adalah logika. Sesuatu
hal dapat dibuktikan secara teoritis berdasarkan penalaran (logika) saja, tanpa
perlu mengamati, melakukan, atau mengalaminya secara langsung. Pada konsep
ideal kurikulum 2013, pelaksanaan proses pembelajaran matematika di sekolah,siswa
diminta untuk melakukan percobaan secara langsung, kemudian melakukan
pengamatan terhadap percobaan yang telah dilakukan, kemudian membuat sebuah
kesimpulan atau pembuktian terhadap sesuatu hal yang diteliti.Sehingga siswa
tidak hanya menggunakan logika (penalaran) dalam membuat sebuah kesimpulan atau
pembuktian, namun siswa juga akan menggunakan pengalaman empirisnya.
- Jenis Pembenaran :
Pembenaran Epstimologikal,
yaitu pengertian pembenaran dalam hubungannya dengan pengetahuan manusia.
Pembenaran Ontological,
adalah pembenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang
ada ataupun diadakan.
Pembenaran
semantikal, adalah pembenaran yang terdapat serta melekat didalam tutur kata
dan bahasa.
G.
Sifat
Pembenaran
§ Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan artinya setiap
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui sesuatu objek ditilik
dari jenis pengetahuan yang dibangun. Maksudnya apakah pengetahuan itu berupa pengetahuan
biasa, pengetahuan ilmiah, atau pengetahuan filsafat.
§ Pembenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana
cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya.
Pembenaran yang dikaitkan
atas ketergantungan terjadinya pengetahuan, artinya bagaimana relasi atau
hubungan antara subjek dan objek, manakah yang dominan untuk membangun
pengetahuan, subjekkah atau objek.
Nama : Septa Dwi Rahayu
NIM : 1384202096
Prodi : Pendidikan Matematika
Tingkat/semester/kelas : I/II/C
Mungkin itu sedikit rangkuman dari Pembenaran Pendidikan Matematika, jika pembaca merasa belum puas monggo kalian bisa cari referensi lain yang lebih baik.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
No comments:
Post a Comment